Penyuluhan ini mendapatkan respons positif dan antusiasme tinggi dari Para Kader Keshatan dan masyarakat yang hadir di Balai Desa. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ghonima Mardiana, A.Md.Keb,dari Puskesmas Gedangan.
Ibu Ghonima Mardiana menyampaikan materi penting mengenai kanker leher rahim, yang merupakan penyakit tumor ganas yang dapat menyebar dan menyebabkan kematian. Beliau menjelaskan secara detail mengenai:
- Leher Rahim: Bagian rahim yang terletak pada puncak vagina yang hanya dapat dilihat menggunakan alat bantu (spekulum).
- Kelompok Risiko Tinggi: Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita kanker leher rahim antara lain adalah aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun, berganti-ganti pasangan seksual, terpapar Infeksi Menular Seksual (IMS), memiliki riwayat keluarga (ibu atau kakak) penderita kanker serviks, serta perokok aktif maupun pasif.
- Pencegahan: Pencegahan dapat dilakukan dengan mencegah terinfeksi virus HPV, melakukan hubungan seksual yang sehat, dan melalui vaksinasi.
Dalam sesi penyuluhan ini, ditekankan pentingnya melakukan pemeriksaan deteksi dini seperti Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Papsmear untuk menemukan kelainan, penyakit, atau lesi pra kanker.
- Sasaran Tes IVA: Dianjurkan bagi wanita usia 30-50 tahun yang sudah berhubungan seksual.
- Tempat Pelaksanaan: Tes IVA dapat dilakukan di Bidan/Dokter, Puskesmas, atau Rumah Sakit.
- Frekuensi: Pemeriksaan IVA dapat dilakukan kapan saja, dengan anjuran minimal 5 tahun sekali.

Secara spesifik di Puskesmas Gedangan, pemeriksaan IVA dapat dilakukan setiap hari. Puskesmas Gedangan juga memiliki alur pemeriksaan IVA dan SADANIS, di mana layanan ini berada di Klaster 3. Jika hasil IVA negatif, dianjurkan periksa ulang minimal 5 tahun sekali, sedangkan jika IVA positif, akan dilanjutkan dengan Krioterapi atau periksa ulang 3 bulan.
Materi juga mencakup tentang Kanker Payudara (Ca Mammae), yaitu keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang pada payudara. Narasumber menjelaskan bahwa cara deteksi dini yang paling dianjurkan adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin.
- Waktu SADARI: Sebaiknya dilakukan secara rutin sebulan sekali saat sudah selesai menstruasi.
- Faktor Risiko: Faktor risiko kanker payudara antara lain genetik/keturunan, pola hidup tidak sehat (makanan cepat saji tinggi lemak jenuh, konsumsi alkohol), peningkatan berat badan berlebih, haid pertama pada usia muda (<12 tahun), melahirkan anak pertama pada usia tua (>35 tahun), dan menopause pada usia lebih tua (>50 tahun).
Kepala Desa Gemurung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Puskesmas Gedangan atas kerja sama dan materi yang sangat bermanfaat ini. Diharapkan setelah penyuluhan ini, masyarakat Desa Gemurung, khususnya para wanita, semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah risiko kanker leher rahim dan kanker payudara



















Tidak ada komentar:
Posting Komentar